Bermula dari iseng yang akhirnya keterusan, saya menjadi suka mengumpulkan koin lama. Dari beberapa puluh negara yang pernah saya hinggapi, saya lebih fokus ke koin lama dari negara paman sam. Alasannya simpel, pertama karena rapinya catatan sejarah dan sistem seleksi koinnya yang bagus. Yang kedua harap maklum berhubung saya nomad jadi ya jarang pegang rupiah.
Entah kenapa saya kurang berminat dengan uang kertas/banknotes. Mungkin karena perawatannya yang susah dan gampang dipalsukan.
Di Amerika sendiri banyak terdapat coin dealers yang memperjualbelikan koleksinya baik dalam bentuk paket berseri maupun eceran. Bahkan terdapat sebuah lembaga khusus untuk uang kuno mereka. Semisal saya mempunyai nickel (5 sen) tahun 1913 dan ingin me”resmi”kannya, saya harus menyerahkan koin itu untuk diperiksa dilaboratorium lembaga tersebut. Nantinya nickel itu akan dites berapa kandungan persentase base metals pembentuknya, berapa harga riil dari persentase tersebut(intrinsic value),kondisi fisik(grading), pabrik pembuatnya (mint factory) dan tentu saja nilai historisnya. Setelah dites, sebuah sertifikat akan diterbitkan untuk koin tersebut.Harga jual yang tinggi menjadi jaminan jika sebuah koin kuno bersertifikat.
Selain di”resmi”kan, jika koin tersebut mempunyai keunikan pada bentuk cetakan huruf dan angka (huruf yang tercetak dobel, ejaan yang salah, etc),atau jumlah produksinya yang terbatas, atau nilai sejarahnya yang tinggi, bisa dipastikan harganya meningkat berkali lipat (numismatic value).
Namanya juga iseng, saya belum berhasil mengumpulkan banyak koin lawas amrik yang berharga dan istimewa. Sejauh ini saya baru mempunyai 4 silver dollars, 2 Jefferson Nickel 1940,1 D Jefferson War Nickels 1942 ,puluhan nickel dan quarter (25 sen) bertahun 1964-1990, puluhan koin dari berbagai negara dan lembaran 2 dollaran amrik yang jarang ada .
Koin-koin itu selain dari hasil mblayang juga saya dapatkan dari para penumpang yacht yang mayoritas amrik, nodong teman yang berhasil menjebol mesin dingdong casino, atau receh-receh kembalian dari vending mesin kopi. Tidak hanya koin lama yang saya incar,quarter amrik dari 50 negara bagian dan 6 daerah teritorialnyapun saya kumpulkan. Saya juga mulai mengumpulkan koin euro dari semua negara anggotanya.
Manfaat yang saya dapat dari hobi iseng ini adalah saya menjadi lebih menghargai uang. Sayang rasanya jika uang-uang kecil tersebut hanya sebagai pelengkap angka. Toh itu adalah uang juga.
Sekali pernah saya menukarkan sekantung euro 1 sen-an di agen money changer Livorno, Italy. Total nilainya hanya 50 euro, yang berarti 5000 keping 1 sen. Dia terbelalak, namun diterimanya juga dengan senang hati. Di Indonesia, berdasarkan info dari teman yang berkios di Triwindu (pasar antik Solo) Gulden dan Benggol lawas yang paling diminati.
Bicara receh,sering saya berbelanja di Carrefour Monaco, Porto PI Mallorca atau di tabac-tabac dengan receh-receh euro tersebut. Bukannya menolak,kasir-kasir mereka malah senang mendapatkan uang receh. Sering-sering aja,bisa untuk kembalian customer lain,kata mereka.
Teman saya (orang Belgia) yang tinggal di Bali pernah ngomel ketika berbelanja diberi kembalian permen. Tidak adil katanya. Uang tetaplah uang, seberapapun kecilnya, bukan masalah pelit atau kikir atau tak punya malu, ini masalah prinsip dan menghargai uang yang notabene hasil keringat kita,begitu dia nyerocos. Saya nginyem, plengah-plengeh
Disinilah saya merasakan perbedaan sikap antara orang Indonesia dengan orang asing terhadap mata uang mereka(receh). Gengsi kita sangat tinggi terhadap receh. Berkoar-koar memberi itu jangan setengah-setengah, harus ikhlas dan yang terbaik yang kita punya, meski realitanya kita sangatlah ikhlas memasukkan lembaran lecek ke kotak amal. La mbok sesekali lembar terbagus didompet yang diberikan.
Hargailah uang sekecil apapun. Disetiap keping logam itu tersimpan cerita perjalanan panjang yang dilaluinya.

Kicrik kesayangan.satu-satunya quarter dengan 2 angka tahun.dicetak dalam rangka memperingati 200 tahun berdirinya amrik.
Note:
– Jefferson War Nickels yang diproduksi tahun 1942-1945 mempunyai kandungan silver lebih dibanding nickel-nickel lainnya. Konon untuk memenuhi kebutuhan amunisi selama PD II, nickel yang harusnya untuk dicetak menjadi koin digunakan sebagai bahan peluru tentara sekutu. Sebagai ganti nickel digunakanlah silver.
– Kandungan silver yang banyak membuat Jefferson War Nickels diburu untuk dilebur dan diambil silvernya, memaksa pemerintah amrik mengeluarkan peraturan khusus yang meng-illegalkan peleburan koin.
– huruf D, P, S, W yang terdapat di koin amrik adalah inisial dari pabrik pembuatnya yang masih berproduksi hingga saat ini (Denver, Philadelphia, San Francisco, West Point). Selain empat pabrik tersebut, terdapat empat pabrik lainnya. Dua diantaranya sudah ditutup. Dua lainnya khusus memproduksi gold coins.
-koin amrik termahal hingga saat ini adalah Liberty Head Nickel 1913 yang konon hanya terdapat lima keping. Terjual tahun 2010 dengan harga 4,5 juta dollar amrik.
-info tentang berbagai koin amrik bisa anda dapat di http://www.cointrackers.com
-info tentang berbagai koin kuno dunia bisa anda dapat di http://www.coinarchives.com
-foto koleksi pribadi
Gythion 281013
Recent Comments